Dasar-Dasar Bahagia 2 SKS

Muhammad Ghias Saputra
2 min readSep 8, 2024

--

Tidak senyum karena takut bukan PLTSMS

Aku sepakat bahwa manusia itu dinamis. Menurut Materialisme Dialektik, materi selalu berhubungan dan saling bergantung serta saling mempengaruhi antara yang satu dengan yang lain. Materi juga selalu dalam keadaan gerak, berubah dan berkembang. Hal itu lah yang juga terjadi pada diri manusia yang disebabkan berbagai macam faktor. Walaupun tanpa disadari atau kita merasa diam ditempat padahal nyatanya tidak demikian kita selalu bergerak, berubah dan berkembang.

Aku, kamu, mereka atau siapapun bahkan apapun ya pasti berubah(karena aku percaya materialisme dialektika dan histori). Itu bukan sebuah kebodohan atau ketololan yang seperti kamu tulis itu dan kamu ga perlu menyesali bahkan menyalahkan diri sendiri.

Seperti yang aku bilang dulu, hal yang kamu urus sekarang hanya bertahan satu tahun atau 1 periode saja. Menurutku ya ini, hal itu hanya bikin kamu cape dan menggerutu walaupun ya bisa membantu penyadaran atau pemahaman terkait permasalahan struktural yang terjadi tapi apa bedanya dengan intelektual menara gading hanya omon-omon selama satu tahun tanpa praktek, tanpa terjun bersama rakyat yang biasanya dijual-jual namanya waktu aksi dan apa gunanya jika hal tersebut tidak memiliki cita-cita jangka panjang bahkan untuk kepentingan dirimu sendiri. Itu kritik sedikit dariku.

Kamu tidak perlu takut untuk mengutarakan atau mengakui atas kesalahan yang pernah kamu lakukan, kamu juga ga perlu mati-matian membela diri sendiri jika emang itu salah. Mengaku atas kesalahan dan belajar dari kesalahan serta mengevaluasi diri itulah yang bagi ku akan membuat kamu sedikit tenang.

Yang kita kira baik belum tentu baik, pun sebaliknya yang kelihatan buruk belum tentu buruk. Membahagiakan diri sendiri memang penting namun yang sering jadi kesalahannya ialah menggantungkan kebahagian itu kepada orang lain padahal kebahagian itu diri sendiri yang buat tak perlu digantung kepada orang lain. Sekali lagi kamu tak perlu takut untuk mengakui atas jalan yang kamu pilih, bukan salah tapi emang belum tepat saja.

Aku juga dulu dilanda takut sepertimu, bedanya aku berhasil menemukan jawab atas keresahan-keresahan yang selama ini mengelilingi kepalaku. Dari tanda tanya berakhir tanda seru. Aku punya alat setidaknya memberikan perlawanan di sisa-sisa nafas ini.

Kebahagian adalah hal yang logis dan masuk akal. Bukan sebuah kefanaan . Aku percaya suatu saat nanti akan berada di titik kebahagiaan dimana orang-orang tertindas berhasil menendang dan menduduki kelas penguasa yang selama ini birahi terhadap uang. Walaupun aku juga tau hidup ga selamanya tentang bahagia, pasti ada suka dan duka nya tapi bukannya itu yang membuat kita setabah dan sekokoh sekarang?

Bersambung kalo ada waktu luang.

--

--